Curhat JaKo

Aku tidak mengerti sama mereka. Dahulu aku memuji mereka karena kecerdasan mereka. Tapi sekarang aku sudah muak, aku sudah memasang wajah jutek ketika bertemu dengan mereka.

Hal Yang Paling Mencengangkan ?

Waktu kemarin aku di ajak berbincang oleh salah seorang pria berkulit kuning langsat dengan mata yang sipit. Dia bertanya kepada ku,"ibu kota provinsi Sumatera Selatan apa ya ?. Aku segera menjawab tanpa ada keraguan sedikit pun,"PALEMBANG !!!". Tapi dia segera mengernyitkan dahi membuatku bertanya-tanya. Lalu teman yang berada di sebelahku mencoba untuk menjawab,"LAMPUNG !!!". Dan tanpa berpikir panjang akhirnya pria itu segera menganggukan kepala pertanda jawaban temanku tadi tepat. Aku bertanya-tanya dalam hati,"dia yang bodoh atau aku yang bodoh ? atau temanku saja yang sedang di bodohi oleh dia ?". Ternyata sangkaanku tentang pria itu salah total. Awalnya aku menyangka dia adalah pria yang sangat cerdas tetapi musnah semua sangkaanku itu setelah kejadian ini.

Cerpen Jako Lovers

Love’s way

            Ketika aku mulai mengingat dia, aku pun selalu memeluk Ganata. “Apakah dia akan kembali lagi untuk bersamaku kembali ?”,aku bertanya-tanya dalam hati.

            Akhirnya masa putih biruku berakhir. Dan aku pun akan memulai dengan penuh perjuangan untuk mewujudkan mimpiku. Selamat datang di masa putih abu. Yang menurut kebanyakan orang adalah masa yang paling menyenangkan dan hanya terjadi satu kali seumur hidup.

            Aku pun mulai menjalani masa orientasi sekolah. Dan aku bertemu dengannya ketika dia sedang menjalankan tugasnya sebagai anggota OSIS untuk menghukum dan mempermalukan para siswa siswi baru.

            Setelah masa orientasi berakhir. Aku mendapatkan pesan singkat dari nomor yang tak ku kenal. Lalu ku tanya dan ternyata dia adalah …

            “ Kang Baba ???,” semua temanku bertanya-tanya.

            “ mereka kan soulmate di kelas?,” tanya temanku penasaran.

“ bukannya kamu suka sama Kang Galih ?,” tanya lagi temanku tapi aku hanya tersipu malu.

            Tiba-tiba dia melewati kami. Dengan gayanya yang so cool tapi membuat hatiku ini terpanah.

            “ aku pikir kalian cocok. Dia Galih kamu Ratna, udah kayak pasangan Romeo dan Julliet aja,” ujar Chichi temanku.

            Tapi sebelum bersama dia aku telah mengenal dekat dengan cowok hitam manis yang pernah satu bangku denganku sewaktu Ujian Akhir Semester. Dia adalah kakak kelasku yang kelasnya bersebelahan dengan Kang Galih.

            Belum lama aku mengenalnya. Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Kang Bani yang telah memberiku sebuah liontin. Yang sekarang benda itu hanyalah menjadi masa laluku saja.

            Tak butuh waktu lama, akhirnya Kang Galih mengajakku untuk berkenalan. Semakin lama aku mengenalnya aku semakin yakin dia adalah cowok yang baik untukku. Sehingga aku menerimanya untuk berada di sisiku yang akan menemaniku di saat aku sedang kesulitan dan di saat aku sedang bahagia.

            Masa bahagiaku bersamanya pupus ketika seorang kakak kelas yang satu angkatan dengannya menyerangku dengan mendatangi kelasku.

            “ kamu jangan deketin Galih lagi. Kalo kamu deketin dia kamu bakal dapet masalah!!!,” ucapnya tegas dan aku mulai ketakutan.

            Menurut teman-temanku dia adalah mantan kekasihnya Kang Galih. Yang tidak dapat menerima perlakuan Kang Galih yang telah meninggalkannya demi aku.

            “ jangan hiraukan perbuatannya ya, yang penting akang selalu ada di sisimu untuk menemani kamu …”, ucap Kang Galih dengan penuh keyakinan. Lalu dia memberikanku sebuah teddy bear besar berwarna ungu,” ini GANATA !!!”

            “ Galih Ratna Tetap Abadi !,” ujarku.

            Aku pun bahagia karena masa sulit itu pun berakhir. Akhirnya aku naik ke kelas sebelas IPS satu. Dan untuk saat ini aku tidak mau kehilangannya. Tapi akhir-akhir ini aku mulai kehilangan kepercayaan terhadapnya. Karena saat ini dia mulai bercengkrama dengan siswi perempuan kelas sepuluh.

            “ kamu cuma cemburu doang na sama dia !!!,” ujar Chichi.

            Aku memberikan toleransi lebih terhadapnya untuk berteman dengan lawan jenisnya. Tapi jika terlalu lama sabarku juga ada batasnya. Kenapa dia mulai tidak mengerti aku? Aku dan teman-temanku berencana untuk menginvestigasi tentang hal ini.

            Ternyata apa yang selama ini aku duga benar. Aku harus menerima kepahitan ini. Dia telah bermain di belakangku dengan mengatasnamakan pertemanan semata. Ada apa dengannya? Ketika ku mulai memberikan kepercayaan kepadanya. Dia ingkar terhadapku. Semuanya hanyalah janji busuk. Segeraku putuskan hubunganku dengannya.

            Mungkin aku sudah mendapatkan karma atas perbuatannya. Padahal awalnya aku sudah diperingatkan oleh mantannya. Tetapi aku tetap kèkèh terhadap jalan yang telah ku pilih. Allah memang sayang terhadapku sehingga aku sudah mengetahui belangnya sejak awal. Aku harus bangkit dari keterpurukanku. Sekarang aku mengerti apa arti cinta itu. Menurutku janganlah cintaku terhadap makhluk-Nya mengalahkan cintaku terhadap Allah. Aku mendapatkan pelajaran yang berharga dari kepahitan ini.

            Setelah beberapa bulan dia menghilang. Akhirnya dia muncul lagi dengan pesan singkatnya yang berisi “ aku akan kembali enam tahun lagi untukmu, ketika aku sudah siap berdiri tegar di hadapanmu dan orang tuamu”

            Sebari memeluk Ganata aku hanya dapat menanti kepahitan itu tanpa tahu kapan akan terjadi.

TAMAT

Coba dulu aja !!!!

Bismillahirohmanirrahim !!!!

Assalamualaikum .....

Akhirnya aku sang hero kembali lagi !!!!

ehehehe~

Percobaan dulu ya ??