Oleh : Elliot Simangunsong
Secara
umum, manajemen operasi terkait erat dengan upaya perusahaan melakukan
perbaikan berkelanjutan -demi meningkatkan kualitas, produktivitas dan
kepuasan customer. Lalu, bagaimana kiat-kiat yang harus ditempuh oleh
para pelaku bisnis di masa mendatang?
Sejatinya,
manajemen operasi adalah pengelolaan proses transformasi sumber daya
perusahaan seperti material, manusia, dan informasi menjadi keluaran
yang bernilai tambah bagi pelanggan. Strategi operasi adalah
keputusan-keputusan dalam manajemen operasi untuk memenuhi tujuan dan
sasaran operasi perusahaan.
Pada mulanya, istilah
"Manajemen Operasi" mengacu pada manajemen proses produksi di pabrik
perusahaan manufaktur. Hal ini diperlukan untuk membantu mengatasi
kurangnya kemampuan proses produksi dalam memenuhi permintaan pasar.
Namun ketika permintaan semakin meningkat, diperlukan upaya pengelolaan
operasional yang lebih komprehensif, demi memberikan kemampuan produksi
dalam jumlah besar.
Upaya itu, misalnya, dengan
pengembangan lini produksi (assembly line), dan sistem produksi massal
(mass production). Dari sisi produk juga secara tidak langsung terdorong
menjadi lebih
standar dan presisi, sehingga lebih mudah diproduksi dalam volume besar. Alhasil, strategi manajemen operasi yang baru ini telah menciptakan kemampuan volume produksi yang tinggi, produk yang konsisten dan biaya yang rendah.
standar dan presisi, sehingga lebih mudah diproduksi dalam volume besar. Alhasil, strategi manajemen operasi yang baru ini telah menciptakan kemampuan volume produksi yang tinggi, produk yang konsisten dan biaya yang rendah.
Selama
bertahun-tahun manajemen operasi baik dalam hal proses produksi maupun
operasi layanan telah berkembang pesat seiring dengan perubahan
kebutuhan pasar. Studi literatur menunjukkan bahwa periode 1980-an
merupakan era dimana manajemen operasi telah diterima sebagai salah satu
bidang fungsional perusahaan yang memiliki peran penting. Begitu
krusialnya peran ini, dapat dilihat pada keberhasilan produk-produk
Jepang di pasar global, khususnya industri otomotif dan elektronika.
Pada periode ini, perusahaan-perusahaan manufaktur
Jepang memfokuskan pengelolaan operasionalnya pada pengurangan biaya dan pengembangan produk yang lebih cepat.
Jepang memfokuskan pengelolaan operasionalnya pada pengurangan biaya dan pengembangan produk yang lebih cepat.
Beberapa
teknik manajemen operasi seperti TQM dan JIT mulai dikenal pada periode
ini. Hasilnya, produk industri jepang dikenal memiliki kualitas baik
dengan harga jual yang sangat kompetitif, sehingga mampu merajai peta
persaingan melawan produk dari negara barat. Akibatnya banyak perusahaan
negara barat, yang sebelumnya menguasai pasar, kehilangan customer dan
bahkan beberapa gulung tikar.
Keberhasilan industri
jepang ini kemudian mendorong perusahaan di negara-negara lain untuk
meniru dan mengadopsi konsep manajemen operasi mereka.
Pada mulanya, istilah "Manajemen Operasi" mengacu pada manajemen
proses produksi di pabrik perusahaan manufaktur.
Hal ini diperlukan untuk membantu mengatasi
kurangnya kemampuan proses produksi dalam
memenuhi permintaan pasar.
proses produksi di pabrik perusahaan manufaktur.
Hal ini diperlukan untuk membantu mengatasi
kurangnya kemampuan proses produksi dalam
memenuhi permintaan pasar.
TANTANGAN DI MASA KINI
Ada
dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi
di masa kini. Yang pertama adalah internet. Dikenal luasnya internet
pada sekitar tahun 1995, dan kenaikan
pengguna yang signifkan di era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah dan cepat antar perusahaan.
pengguna yang signifkan di era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah dan cepat antar perusahaan.
Di
sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah mendapatkan
informasi tentang produk yang diinginkannya, baik melalui pencarian
informasi menggunakan search engine
(google, yahoo, dll), maupun referensi dari social media (facebook, twitter, dll).
(google, yahoo, dll), maupun referensi dari social media (facebook, twitter, dll).
Sehingga,
jika pada era 1980-an customer memilih produk berdasarkan kriteria
kualitas dan harga yang kompetitif, maka era internet telah membentuk
pelangan yang memiliki harapan dan keinginan yang spesifk. Faktor
penggerak kedua adalah globalisasi. Perjanjian perdagangan bebas seperti
perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), penyatuan eropa (European
Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah berpengaruh besar pada dunia
bisnis.
Pasar dan operasi perusahaan telah menjadi
global. Dampaknya adalah; perusahaan yang menyasar pasar global haruslah
memiliki kemampuan manajemen operasi yang mumpuni.
Misalnya adalah dalam memutuskan lokasi proses produksi, make or buy fasilitas produksi, strategi outsourcing dan aliansi bisnis. Kedua faktor ini -internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi pada bisnis di masa kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk dan lain-lain.
Misalnya adalah dalam memutuskan lokasi proses produksi, make or buy fasilitas produksi, strategi outsourcing dan aliansi bisnis. Kedua faktor ini -internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi pada bisnis di masa kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk dan lain-lain.
Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis.
Internet telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam
memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer.
Hal ini mempengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen
operasi, termasuk diantaranya strategi operasi, penjadwalan, persediaan,
kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.
memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer.
Hal ini mempengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen
operasi, termasuk diantaranya strategi operasi, penjadwalan, persediaan,
kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.
Ada
juga kecendrungan manajemen operasi yang mulai melibatkan fungsi-fungsi
lain dalam perusahaan seperti informasi pemasaran, akuntansi,
pembelian/logistik, dan sumber daya
manusia. Trik-trik yang digunakan di era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi operasi haruslah meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok dan
pemasaran. Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas peranan manajemen operasi dalam lingkungan perusahaan.
manusia. Trik-trik yang digunakan di era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi operasi haruslah meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok dan
pemasaran. Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas peranan manajemen operasi dalam lingkungan perusahaan.
Lingkungan bisnis di
masa depan diperkirakan akan berubah dengan lebih cepat sehingga
membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi
perusahaan untuk lebih memahami pasar.
PERSIAPAN MENUJUMASA DEPAN
Era
mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan teknologi, yang berarti
peluang yang luar biasa bagi manajer operasi untuk melakukan
inovasi-inovasi dalam model manajemen operasi.
Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing system (FMS). Namun itu belum cukup, karena tekanan persaingan global juga akan semakin ketat
sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif mencari cara-cara baru dalam memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru.
Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing system (FMS). Namun itu belum cukup, karena tekanan persaingan global juga akan semakin ketat
sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif mencari cara-cara baru dalam memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru.
Mereka
berargumen bahwa tidaklah bijaksana menghilangkan variasi output
serendah-rendahnya, karena semakin kuatnya bauran antara produk dan
layanan. Jika selama ini manajemen operasi
perusahaan cukup fokus pada satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan berlomba untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif termasuk kualitas, feksibilitas, kecepatan, kehandalan, dan biaya.
perusahaan cukup fokus pada satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan berlomba untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif termasuk kualitas, feksibilitas, kecepatan, kehandalan, dan biaya.
Dalam
hal ini, customer akan menilai kualitas sebuah produk dari pengalaman
mereka dilayani perusahaaan, khususnya dalam hal seberapa banyak
variabilitas ekspektasi mereka yang mampu dipenuhi perusahaan.
Persaingan bisnis juga terus bergeser dari persaingan antar perusahaan
in-
dividu menjadi persaingan antar rantai pemasok (supply chain). Ini berarti manajemen operasi perlu diintegrasikan perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya seperti pemasok, distributor, retailer,
dll.
dividu menjadi persaingan antar rantai pemasok (supply chain). Ini berarti manajemen operasi perlu diintegrasikan perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya seperti pemasok, distributor, retailer,
dll.
Selanjutnya
manajemen operasi berevolusi menjadi manajemen operasi rantai pasokan
yang mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi.Ke depannya,
perusahaan sebaiknya
fokus pada pengembangan manajemen operasi rantai pasokan yang berbasis internet dan ERP untuk memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global yang lebih
baik. Bayraktar et al. (2007), memberikan beberapa prediksi strategi manajemen operasi di masa depan, yaitu:
fokus pada pengembangan manajemen operasi rantai pasokan yang berbasis internet dan ERP untuk memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global yang lebih
baik. Bayraktar et al. (2007), memberikan beberapa prediksi strategi manajemen operasi di masa depan, yaitu:
- Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan semakin penting, demi membangun kapabilitas produksi mass customisation untuk produk dan jasa.
- Aliansi lintas fungsi di dalam perusahaan akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan lini produk baru atau mengisi kesenjangan lini produk.
- Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan dalam setiap jaringan rantai pasok.
- Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi berbagai entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam manajemen operasi.
- Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi untuk desain layout pabrik, desain produk, desain proses produksi, dan simulasi keselamatan kerja.
- Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan tuntutan customer untuk produk dan
layanan yang lebih terspesialisasi.
Pada
akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah dari lokal ke
global, dan permintaan telah bergeser dari produk standar menjadi produk
yang disesuaikan dengan kebutuhan customer. Untuk tetap kompetitif di
pasar global, perusahaan dipaksa untuk merekayasa ulang kemampuan
manajemen operasinya, dan keunggulan kinerja operasi yang lintas
faktor seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan, kehandalan, dan
biaya.
Manajemen operasi, termasuk di dalamnya
pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan layanan pelanggan
sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah perusahaan, dan dengan
demikian menjadi prioritas tinggi bagi pimpinan perusahaan.
Referensi:
- Bayraktar, E., Jothishankar, M.C., Tatoglu, E. & Wu, T. (2007) Evolution of operations management: past, present and future. Management Research News, 30 (11), p.843–871.
- Gunasekaran, A. & Ngai, E.W.T. (2012) The future of operations management: An outlook and
analysis. Green Manufacturing and Distribution in the Fashion and Apparel Industries, 135 (2), p.687–701.
Apa maksud dari being better, being faster, being cheaper, dan being more agile
BalasHapus