Selasa, 10 September 2013

Pemuda dalam Modernisasi dan Globalisasi



Nama  : Riza Fitriyani
NIM    : 1200038
Prodi   : Pendidikan Manajemen Bisnis
          Negeri dengan beribu kepulaan yang indah terbentang dari Sabang hingga Merauke juga dari Miang sampai Pulau Rote. Negeri ini memiliki potensi terbaik yang mungkin tak dimiliki oleh Negara lain seperti: tambang emas kualitas terbaik di dunia yang terletak di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Ada juga cadangan gas alam terbesar di dunia yang berada di Blok Natuna dan Blok Cepu. Juga banyaknya sumber daya manusia pada tahun 2013 dengan jumlah sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal. Dan tidak lupa juga jumlah remaja di seluruh Indonesia tercatat lebih dari 70 juta jiwa atau 13 kali lipat dari jumlah penduduk Singapura menurut Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso.
          Mengingat jumlah sumber daya yang banyak. Seharusnya Indonesia dapat menjadi negara terkuat. Karena selain memiliki sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia pun memiliki sumber daya manusia yang banyak juga.
Namun melihat realita saat ini, Indonesia mengalami berbagai kemunduran. Seperti pengangguran, kemiskinan, kurang meratanya pendidikan, dan yang lebih parah lagi tingkat remaja yang telah melakukan hubungan seks sebvelum pernikahan yaitu sebanyak 1 persen remaja perempuan dan 6 persen remaja laki-laki menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Fakta seks bebas ini diperkuat dengan data Kementrian Kesehatan, dimana 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan bahkan 6,9% responden telah melakukan hubungan seks.
Sangat miris sekali mengingat remaja sebagai generasi bangsa seharusnya dapat menjadi tonggak penerus bangsa. Teringat pernyataan Soekarno dalam pidatonya yang berbunyi:”berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ataupun kejadian bersejarah pada tahun 1998 yang kala itu Soeharto digulingkan kepemerintahannya atas jasa para pemuda. Sebelum itu, golongan pertama yang mencetus kemerdekaan Republik Indonesia adalah berasal dari kalangan pemuda.
Hal ini pertanda bahwa semakin berubahnya zaman maka pemuda Indonesia semakin menurun integritas bangsanya. Dengan adanya modernisasi dan globalisasi membuat kita harus cerdas beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Dengan adanya globalisasi budaya asing dari segala arah bisa kita temukan.
Maka hal yang harus dilakukan mengingat modernisasi dan globalisasi sudah tak terbendung lagi yaitu dengan cara memfilter budaya asing tanpa kehilangan budaya tanah air kita sendiri. Sehingga diharapkan pemuda dapat membandingkan dan melihat baik atau buruknya. Dengan mengadakan kajian rutin atau sharing yang dapat meningkatkan integritas kita sebagai warga negara Indonesia. Selain itu kita dapat melakukan berbagai kegiatan dalam memberdayakan masyarakat. Misalnya dalam memberdayakan ibu rumah tangga yaitu dengan mengadakan sharing dengan mereka. Karena peran-peran ibu rumah tangga sebagai pencetak generasi cemerlang ini harus dijadikan perhatian khusus. Para anak belajar mengenai kebudayaan Indonesia dan juga bahasa Indonesia dari Ibu mereka. Maka peran Ibu sebagai sekolah pertama bagi anaknya pun seharusnya dapat diapresiasi.
Tugas kita sebagai mahasiswa yang mempunyai peranan sebagai “agent of change”. Seharusnya kita dapat memperbaiki permasalahan remaja ini dari akarnya. Karena remaja merupakan pemegang kekuasan pemerintahan di masa yang akan datang. Juga remaja merupakan aset  penting bagi negara yang bernilai tinggi. Sehingga kita harus memberdayakan remaja Indonesia melalui peranan kita sebagai mahasiswa.
*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar