Nama : Riza Fitriyani
NIM :
1200038
Negeri
dengan beribu kepulaan yang indah terbentang dari Sabang hingga Merauke juga
dari Miang sampai Pulau Rote. Negeri ini memiliki potensi terbaik yang mungkin
tak dimiliki oleh Negara lain seperti: tambang emas kualitas terbaik di dunia
yang terletak di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Ada juga
cadangan gas alam terbesar di dunia yang berada di Blok Natuna dan Blok Cepu.
Juga banyaknya sumber daya manusia pada tahun 2013 dengan jumlah sekitar 250
juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun menurut Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal. Dan
tidak lupa juga jumlah remaja di seluruh Indonesia
tercatat lebih dari 70 juta jiwa atau 13 kali lipat dari jumlah penduduk
Singapura menurut Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN,
Sudibyo Alimoeso.
Mengingat jumlah sumber daya yang
banyak. Seharusnya Indonesia dapat menjadi negara terkuat. Karena selain
memiliki sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia pun memiliki sumber daya manusia
yang banyak juga.
Namun melihat
realita saat ini, Indonesia mengalami berbagai kemunduran. Seperti
pengangguran, kemiskinan, kurang meratanya pendidikan, dan yang lebih parah
lagi tingkat remaja yang telah melakukan hubungan seks sebvelum pernikahan
yaitu sebanyak 1
persen remaja perempuan dan 6 persen remaja laki-laki menyatakan pernah
melakukan hubungan seksual pranikah. Fakta seks bebas ini diperkuat dengan data
Kementrian Kesehatan, dimana 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah
melakukan hubungan seks pranikah dan bahkan 6,9% responden telah melakukan
hubungan seks.
Sangat miris sekali mengingat remaja
sebagai generasi bangsa seharusnya dapat menjadi tonggak penerus bangsa. Teringat
pernyataan Soekarno dalam pidatonya yang berbunyi:”berikan aku 1000 orang tua
niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia.” Ataupun kejadian bersejarah pada tahun 1998 yang kala itu
Soeharto digulingkan kepemerintahannya atas jasa para pemuda. Sebelum itu,
golongan pertama yang mencetus kemerdekaan Republik Indonesia adalah berasal
dari kalangan pemuda.
Hal ini pertanda bahwa semakin
berubahnya zaman maka pemuda Indonesia semakin menurun integritas bangsanya. Dengan
adanya modernisasi dan globalisasi membuat kita harus cerdas beradaptasi dengan
perkembangan yang ada. Dengan adanya globalisasi budaya asing dari segala arah
bisa kita temukan.
Maka hal yang harus dilakukan mengingat
modernisasi dan globalisasi sudah tak terbendung lagi yaitu dengan cara
memfilter budaya asing tanpa kehilangan budaya tanah air kita sendiri. Sehingga
diharapkan pemuda dapat membandingkan dan melihat baik atau buruknya. Dengan
mengadakan kajian rutin atau sharing
yang dapat meningkatkan integritas kita sebagai warga negara Indonesia. Selain
itu kita dapat melakukan berbagai kegiatan dalam memberdayakan masyarakat.
Misalnya dalam memberdayakan ibu rumah tangga yaitu dengan mengadakan sharing dengan mereka. Karena peran-peran
ibu rumah tangga sebagai pencetak generasi cemerlang ini harus dijadikan
perhatian khusus. Para anak belajar mengenai kebudayaan Indonesia dan juga
bahasa Indonesia dari Ibu mereka. Maka peran Ibu sebagai sekolah pertama bagi
anaknya pun seharusnya dapat diapresiasi.
Tugas kita sebagai mahasiswa yang
mempunyai peranan sebagai “agent of change”. Seharusnya kita dapat memperbaiki
permasalahan remaja ini dari akarnya. Karena remaja merupakan pemegang kekuasan
pemerintahan di masa yang akan datang. Juga remaja merupakan aset penting bagi negara yang bernilai tinggi. Sehingga kita harus memberdayakan
remaja Indonesia melalui peranan kita sebagai mahasiswa.
*dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar